Mutiara Kata Hari Ini

Hari yang paling disia-siakan adalah hari saat kita tidak tertawaSebastian Roch Nicolas Chamfort.

23 November 2008

Andai Kita Punya Cinta


Andaikan kita punya cinta
maka besok fajar merekah
hari dan tahun-tahun kita
akan terbit dengan cerah

andaikan kita punya cinta
terungkap dalam tangan terbuka
remaja dan lanjut usia
akan duduk dekat dengan kita

andaikan kita punya cinta
bagaikan jatuh titik hujan
biar bumi tandus dan gersang
akan tumbuh hijaunya dedaunan


andaikan kita punya cinta
dalam nada yang kita kumandangkan
dalam syair yang kita dendangkan
jalan keluar selalu kita temui

andaikan kita punya cinta
hidup iman akan bertahan
dunia maut akan dikalahkan
manusia tak akan hidup dipengasingan

andaikan kita punya cinta
segala sejata kan kita lebur
dunia baru kan kita wariskan
buat anak dan cucu kita

andaikan kita punya cinta
kita tak pernah merasa dikalahkan
kita tegak berdiri laksana cemara
tiada penegcut tiada pahlawan

akhirnya tiada lagi apa-apa
selain diri kita yang papa
mengatasai segala apa yang ada
waktu, ruang, surya bahkan kartika...

Syukur kepada Tuhan.........


Perpustakaan mataloko, 99

Kembali

Pada-Mu
kunyanyikan suara hati
dengan getar ketulusan
dengan debar keharuan

kini kudatang membawa sesal
adakah kau dengar?

didepa-Mu aku terlalu kecil
bagai sebutir debu tertiup angin
melayang tak berdaya

dengarkan laguku....
betapa inginnya kembali pada-Mu
dengan sadarku

hari ini kudengar nama-Mu
menggema diujung sana
dalam untaian kata "Terimakasih Tuhanku!!!!"

argghhhh.....
betapa damai kurasa
dalam gelora bias kasih-Mu
memancar di sukma yang gulita.


mataloko, april 99

21 November 2008

Resep Persahabatan Sejati



dalam hidup kita tentu pingin menikmati hidup dengan rasa persaudaraan yang sedap dan bersahabat. tentu ini tidak lepas karena kita sendri sebagai makhluk sosial...
nah... berikut saya postingkan resep persahabatan sejati...

yang pasti rasanya sedap...

Bahan: 3 kg pengorbanan, 2 genggam kesetiaan, 1 sendok kesabaran, sedikit percaya diri, satu mangkuk keterbukaan, beberapa buah kegetiran ditanmah sekuncup doa.

cara membuatnya: 3 kg pengorbanan yang sudah dicuci bersih dengan air ketulusan direbus hingga empuk, sesudah itu diangkat dan diiris tipis-tipis. kemudian dua genggam kesetiaan, satu sendok kesabaran,sedikit percaya diri ditumbuk halus dengan beberapa buah kegetiran yang sudah dikupas kulit kesombongannya. ditumuis dengan minyak persahabatan. selanjutnya tuangkan air keihklasan secukupnya. sayatan buah pengorbanan dimasukan dengan bumbu-bumbu yang sudah digoreng dalam wajan-wajan pergaulan. hidupkan api cinta kasih sebesar mungkin agar lekas mendidih.

Cara menghidangkan: irislah sekuncup doa agak tipis, sayatlah beberapa buah kegetiran dan taburkan diatas masakan. agar lebih gurih dan nikmat, taburkan kuntum-kuntum senyum yang sudah mekar, laluhidangkan dengan hati terbuka....

selamat menikmati.....

My Child


I cannot choose the path
that you must venture to
let your heart take the lead
in whatever you pursue

you are my child, My treasure
its difficult to let you
althoughtyour journey will the long
i must let you grow

if the journey weakness you
because of nthis demands
Ill be walking by your side
reach out and take My hand

If you ask, Ill promise
to walk with you to be end
but My love will be steadfast
as you round the bend


(dah lupa sumbernya)

20 November 2008

Kau... Hidup

Hidup.....
tak pernah kumiliki
anugerahmu bersama
mentari pagi
bersama embun

kekal...
itu ilusiku
agar aku tetap semangat

dunia
adaku saat ini
istirahat
tuk gapai mimpi
tuk reguk kasihmu
tuk curahkan cintamu

maut.......
tak berani menantang
rohku kembali padamu
kecinta keabadian....

kau...
hidup...
kekal...
dunia...
maut...
amin.


sungai selan, april 2000

KAU... Jangan atur hidupku

Tuhan...
hari ini kukatakan
kehidupan ini tidak usah kau atur
aku lebih suka dengan aturanku
aku patuh akan nuraniku

biarkan aku berjalan tanpa rambu
biarkan aku berlalu tanpa rintang
biarkan aku bertualang tanpa halang
biarkan nuraniku berkata sendiri aku ciptaanmu

Tuhan..
kukatakan kau harus pendsiun
tidak usah atur diriku
sudah cukup karyamu untuk duniaku

Tuhan...
aku ragu kau cipta aku
untuk apa?
apa... untuk mengtakan itu salah, benar, keliru, lurus... arkhhh...
peduli...

Tuhan aku tidak dapat melihat
aku mati rasa

Tuhan..
istirahatlah kau...
aku sudah cukup kuat menopang ditungkaiku
aku sudah cukup aman karena kau tumbuh kuat

Tuhan...
tetapi datanglah saat aku butuh kau
butuh kasih untuk rasakan kasih
cinta untuk dambakan cinta
butuh dekat denganmu disaat aku..........


Pangkalpinang, april 2000

Pesona Perawan

Kau firdaus...
ya.. firdaus taman surga
kau tanpa cela
penuh keindahan
penuh pesona

pesona firdausmu
seindh isi tamanmu
seelok perawan-perawanmu

Belitung
januari 2000

19 November 2008

Hujan... dinanti dan dikutuk

Hujan...
selalu dinanti,
selalu dikutuk.

dinanti untuk membasahi lahan kering kerontang
dikutuk saat banjir melanda

dinanti saat ladang tanam jadi lautan debu
dikutuk saat hasil tanam musnah tertekam derasnya

dinanti saat danau mengering, telaga garing
dikutuk saat wadah tak mampu menampung dan meluap menyeret makhluk sekitarnya

dan kita manusia yang menanti dan mengutuk berkat yang datang...
benarkah ini?

16 November 2008

Maafkan dia teman

Syukur kau masih ada
aku pikir kau mati terjegal ganasnya kota ini.
tersaput derasnya zaman
terbawah arus umum

kau ingat kan
oleh si botak tua bau tanah
saat kita dikatakan anjing
saat kita dimaki tak berguna
saat hewan disamakan dengan derajat kita
malah lebih ditinggikan

aku sebenarnya sudah tak mau ingat apa-apa lagi
saat kusiapkan gunting pencukur tuk
rapikan rambutnya yang jarang-jarang
ingin rasanya kutikam lehernya biar mampus sekalian

tapi nuraniku katakan jangan
tak perlu dibuat seperti itupun kau sudah membunuh
membunuh hatinya dengan ramah seolah lupa kata makiannya
membunuh jiwanya dengan kerelaan tuk memaafkan.
kau sudah cukup membunuh...

kenapa kau disana

Gelap, kenapa kau mesti ada
suram untuk apa kau hapus bening cahaya
redup kenapa tidak kau sulutkan sumbuh
agar berkobar

saat hati hampa tak bisa melihat
saat relung hati tutup merapat
tak ada lolongan keluar
tuk dapat sahutan kalbu insan lain

ya... saat itu kau sendiri menatap sepi
lalu malam merambat diiringi jangkrik
menggesekan sayap tuk hibur tidur malam
tuk damai kau dibawah langit
dan kau pulas disinari bintang
diselimuti angin malam.

hingga fajar menjemput dan kau
susur jalan ini tuk gapai asa hidup.

15 November 2008

Latihan Koor Perdana anak rantau

Lama merindukan ingin membentuk kelompok koor yang terdiri dari anak-anaka Flores yang merantau di Surabaya khususnya yang biasanya hari minggu misa di Gereja Kepanjen.
setelah bisik-bisik dan melihat banyaknya anak muda Flores yang misa sore di Gereja kepanjen terbersitlah pikiran dari saya sendiri, Lazarus dan Kristo untuk membuat suatu perkumpulan anak rantauan asal Flores. hasilnya banyak yang berminat. tetapi keterbatasan waktu untuk berkumpul dan juga kendala tempat tingal yang berjauhan kami sepakat untuk pertama mengumpulkan teman-teman yang paling dekat dengan gereja sehingga mereka bisa dengan rela hati dan tanpa paksaan datang untuk hadir dan berkumpul bersama.

Tujuan membuat suatu perkumpulan anak Flores perantauan, berawal dari perjumpaan saya dengan beberapa orang Flores yang tidak "diperhatikan" dan kurang diperhitungkan oleh diri sendiri dan orang lain. dan yang kedua sulitnya akses masuk kedalam organisasi gereja yang cenderung menutup diri, semoga pengelihatan saya keliru. Sosialisasi yang tertutup atau teman-teman perantau cenderung menutup diri dan bergaul hanya dengan orang seasal. dan terakhir keprihatinan saya terhadap kelompok paduan suara gereja Kepanjen yang semakin merosot dan loyo.

oleh karena alasan-alasan diatas maka kedepan saya menginginkan orang terutama anak muda yang ada diperantauan, entah dari golongan apa saja, dan bekerja sebagai apapun dapat berkumpul dan bersama-sama membentuk suatu kumpulan keluarga ditanah orang. karena dengan ini kita dapat merasa satu tubuh.

ada alasan lain terbentunya kelompok ini juga sekiranya dapat menjadi jembatan antara gereja/hirarki dengan orang Flores rantau yang sedang bingung dalam keterbatasannya dan kesulitan pengurusan surat-surat gerejani, yang nota bene sangat sulit kalau tidak ada yang memberi jalan.

dan mimpi saya semoga kelompok ini dapat "meracuni" Flores rantau untuk aktif dalam kegiatan menggereja dan memupuk semangat kelompok koor lain untuk lebih semangat dalam pelayanan. tidak mati enggan hidup tak mau.

14 November 2008

Bersama dengan teman-teman di SSV

Foto-foto sebagian dari pelayanan kami di SSV dewan Daerah Surabaya... semoga dimasa yang akan datang banyak anak muda terlibat dalam karya sosial Serikat Santo Vinsensius.








melayani mereka yang paling membutuhkan ada semangat kami. ingin kami melakukan lebih banyak lagi, tapi butuh kemauan yang lebih tinggi pula... semoga teman-teman SSV tetap terus semangat dalam melayani sesama yang membtuhkan kasih kita.

Arung jeram bersama rekan-rekan SSV

Bersama dengan teman-teman pengurus SSV DD Surabaya mengadakan Rafting ke Noars di sunagi Pekalen probolinggo. lumayan untuk membuang kejenuhan dan kebosanan dan juga kepenatan kota surabaya dan kesibukab sehari-hari.....
dan yang terutama menjaga kekompkan dan kerjasama antar pengurus... trus maju kawan....






Lumayan....

Setelah melewati hari yang melelahkan kemarin... hari ini sebenarnya kejadiannya masih sama. dari pagi hingga jam 12 saya didepan laptop trussss mengedit perlengkapan dan bahan akreditasi khusus untuk komponen sarana prasarana. melelahkan karena tetap masih berkutat dengan diri sendiri dan tidak dibantu teman se tim yang juga sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri. tapi akhirnya berhasil juga walaupun ada beberapa item barang yang tidak sempat dimasukkan karena tidak dicek lagi.

setelah pulang jam 3 masih harus ngcek wifi apa sudah bisa di jalankan atau belum hasilnya masih mengecewakan dan perlu penyetingan tempat yang lebih strategis karena ada beberapa sudut yang tidak bisa dijangkau wifi yang katanya antenanya ini saja sudah memakai prangkat yang paling bagus. semoga besok-besok akan lebih baik. keasyikan dengan ngcek wifi aku hampir lupa kalau ada janjian dengan tukang pigura untuk ambil pigura di Undaan. dah jam 5 untunglah masih buka. dan kerjaan untuk hari ini saya katakan beres.

besok siap untuk melanjutkan tugas yang belum.... capek.. tapi gimana? bukankah sesuatu harus butuh perjuangan dan tetesan keringat. tidak ada yang gampang didunia ini. untuk tidur sekalipun tidak gampang. semoga menjadi lebih baik dihari esok.

Hari yang melelahkan

waduh hari ini benar-benar melelahkan... gimana tidak pagi tadi sudah harus menata perlengkapan lab yang agak amburadul setelah hampir 4 tahun tudak ditata dengan rapi lagi. ya... kebiasaan yang buruk sebenarnya. mestinya selalu rapih tapi malah berantakan kayak gini. belum lagi garapan baner bagan Struktur belum kelar lagi harus keluar nemui yang ngeprint agar maksimal. kompueter bendahara terserang virus pulang harus cepat2 masuk kantor untuk emformat lagi dan menginstall program biar bisa kembali lancar dalam pengoperasiannya. weeeeeeeeeehhhhkkkks...
sore-sore tukang speedy datang... ya datang kog ya sore..... kenapa gak kemaren-kemaren pas gak sibuk. pasang hotspot sampai jam 7. belum selesai infentaris Sarana-prasarana yang seharusnya sudah selesai malah terakhir. gak tau salah siapa.... yang pasti kami tim kami terlalu PD untuk mengerjakan ini yang pada akhrinya gak selesai. padahal ini komponen terbanyak. dan perlu kerja keras. makanya saya terpaksa lebur malam ini.... gpp lah yang penting selesai. beres sehingga besok bisa dikumpulkan.

06 November 2008

Menulis Membuka Jendela Dunia

“Reading make a full man, conference a ready man, and writing an exact man.” Francis Bacon.
Pernahkah kita membayangkan dunia ini tanpa buku, tanpa informasi tanpa media hasil tulisan? Bayangkan kalau buku-buku pelajaran, literature dan referensi lainnya tidak ada. Seperti apa ya… sejarah keadaban suatu bangsa? Adakah ilmu pengetahuan berkembang seperti sekarang ini? Wahh tentu tidak.
Saya dulu pernah mendengar cerita dari ayah saya kalau dulu dijamannya SD atau dulu lebih dikenal dengan SR (Sekolah Rakyat), mereka masih menulis diatas sebuah batu kali dengan menggunakan sejenis kapur yang diolah dari karang laut. Saya juga hanya bisa membayangkan saja karena tidak mengalami masa itu. Tetapi paling tidak orang sudah mulai berjuang untuk membubuhkan suatu tanda diatas batu atau yang kita kenal sekarang dengan menulis.
Menulis entah dengan cara apapun tetap mampu mewakili pikiran kita untuk diketahui oleh orang lain, entah melalui sms, email, surat, itu tetap merupakan bentuk ekspresi diri kita. Dengan menulis kita dapat menuangkan gagasan, perasaan, atau pikiran dalam bentuk teks, entah lewat media buku, surat, naskah artikel atau di blog. Dengan menulis orang lain dapat mengetahui perasaan kita, ide-ide dan apa yang kita pikirkan dalam menanggapi suatu hal. Kalau membaca itu jendela dunia, Dengan Menulis berarti kita mulai membuka jendela dunia.
Saat inipun saya mau menulis itu karena saya sendiri sedang ingin menulis dan menuangkan gagasan dalam bentuk teks yang saya tuangkan dib log yang sederhana ini, harapan saya banyak orang yang membaca dan mulai belajar untuk menulis. Kenapa saya katakan belajar.
Yang pertama karena bagi saya menulis itu sulit kalau tidak pernah dicoba dan terus-menerus mencoba menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Seperti kata Francis Bacon diatas dengan membaca kita akan lebih penuh, bediskusi akan lebih siap dan dengan menulis kita menjadi orang yang mampu berpikir ilmiah mengenai suatu hal. Saya sendiri belum sampai segitunya tetapi paling tidak saya mulai belajar dikesempatan yang terlambat untuk mulai. Kata orang “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” iya memang sih…
Lalu yang kedua belajar menulis berarti juga belajar untuk memahami gaya penulisan yang hendak kita buat. Saya pernah menulis sebagai koresponden freelance suatu majalah rohani. Saya merasakan banyak sekali kesulitan yang didapat. Apalagi tidak memiliki gambaran yang jelas tentang suatu masalah dan gaya mahasa macam apa yang enak dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya.
Ketiga, menulis itu perlu wawasan yang luas tentang apa yang hendak kita tulis. Informasi yang dangkal dapat merugikan kita dan tanda Tanya besar dari pembaca. Syukurlah kalau pembaca mau mencari informasi tambahan dari tempat lain dengan demikian dapat menambah wawasan atas apa yang dibaca. Saat ini pun saat saya menulis blog ini tidak menguasai masalah yang saya hadapi ini hanya gagasan-gagasan saya. Semoga dengan ini dapat memberikan informasi yang bagus bagi pembaca. Selamat membaca kelak menulis sendiri.