Demam FB memang betul-betul merajalela... Saya yang dulu begitu tekun dengan blog sampai tergiur dan beralih ke FB. Yang tidak banyak membutuhkan waktu yang panjang dan materi untuk ditulis dalam sebuah status. Cukup menulis satu kata dan orang lain akan segera merespon dengan komentar entah sekedar atau numpang promosi diri. Tetapi kenyataannya FB menjadi sangat populer tidak hanya di kalangan muda tetapi juga bagi orang tua.
Apa hubungannya sama coretan saya kali ini? Saat ini teman yang ada di FB saya ada 441 orang. itu teman dunia maya saya yang tentu tidak semua sempat saya sapa atau bertemu muka dengan saya. Sementara teman di Phonebook saya ada sekitar 200 orang. mereka-mereka yang sering saya telepon atau menghubungi saya suatu ketika. Sementara sahabat yang ikut Folloe di blog saya ada sekitar 215 orang, mereka yang setia menunggu tulisan dari saya entah dibaca atau tidak nyatanya mereka sudah mengikuti saya. Sementara orang-orang yang saya kenal setiap hari, berjumpa dan menjadi sahabat saya saya perkirakan ada 150 yang aktif. yang masih sering bertegur sapa denga saya setiap hari dalam pergaulan saya. Ini lebih sedikit dari semuanya.
Lalu saya mulai bertanya, ada apa yang salah. Dan berdasarkan hasil penelusuran saya dan membaca disana-sini jawabannya; salah satu alasan mengapa perjumpaan di internet begitu populer adalah karena perjumpaan ini tidak dalam waktu yang sebenarnya ---kita tidak akan terganggu oleh seorang yang menatap kita, dan kita dapat menulis lagi jawaban-jawaban kita hingga jawaban itu terdengar sanagat menyenangkan dan menarik orang lain untuk semakin dekat dengan kita. Tidak demikian hanya dengan dunia nyata. Dengan adanya seseorang yang menatap kita, kita tidak akan menutup mata untuk berpikir, menekuk wajah kita mencari sebuah jawaban cerdas atau berpikir mencari sepotong kebijaksanaan yang sempurna.
Bagi banyak orang percakapan lewat telepon akan lebih mudah dilakukan daripada percakapan dengan tatap muka secara langsung. namun banyak orang yang memulai hubungan lewat internet akan berkata; "semuanya tampak indah sampai akhirnya kita bertemu langsung; saat itu aku tahu diantara kita tidak ada Chemistry.
Ya... dalam perjumpaan kita dengan orang lain perlu adanya chemistry, yang tidak dibutuhkan dalam perjumpaan lewat dunia maya. Saat kita bertatap muka, kita di bombardir dengan masukan-masukan indra, kita dapat melihat, mendengar mersakan dan membaui orang lain. Semuanya ini adalah elemen untuk Chemistry yang sebenarnya dan saat chemistry itu ada, kita akan dapat mengetahuinya begitu saja. Percakapan dalam perjumpaan secara nyata atau dalam istilah blogernya Kopdar akan membawa seseorangpada kisah yang terkenang panjang. Sementara percakapan tanpa chemistry tidak akan membawa kita pada kisah yang abadi. Semakin besar chemistrynya suatu percakapan dalam perjumpaan dengan orang lain, pergaulan dan persahabatan kita akan mudah mengalir.