Mutiara Kata Hari Ini

Hari yang paling disia-siakan adalah hari saat kita tidak tertawaSebastian Roch Nicolas Chamfort.

03 Februari 2009

Cara Mereset Epson C90


Buat anda yang menggunakan printer dengan merk Epson terutama tipe C90, mungkin sudah ada yg pernah mengalami yang namanya blinking. Blinking pada printer ini biasanya ada 2 jenis. Yang pertama blinking karena counter telah mencapai batas maksimalnya (100%). Counter ini sepertinya memang dipasang oleh produsen salah satu fungsinya sebagai pengingat (alarm) bahwa printer sudah mencapai kerja puncaknya. Namun hal ini bukan berarti kita tidak bisa mengembalikan lagi nilainya ke 0 %, kita bisa mengembalikan lagi nilai counter tersebut yaitu dengan cara melakukan reset (clear) counter dengan menggunakan software yang dibuat oleh produsen. Saya juga dapatnya dari internet hehehe. Blinking jenis kedua biasanya penyebabnya diluar dari counter. Misal catridge tidak terdeteksi, atau selang (yang menggunakan infus) menghalangi jalur catridge, tabung tinta kosong, dan lain-lain.

Beberapa kali pengalaman saya mereset tipe ini, ciri utama kalau terjadi blinking akibat counter penuh yaitu pada saat printer dinyalakan, catridge tidak bergerak, lampu led power nyala namun ada led merah (kalo ggak salah) yang nyala juga.Apabila kondisinya seperti itu, biasanya karena counter yang penuh. Namun apabila Catridge sempet ada gerakan biasanya bukan karena counter namun karena hal lain seperti dijelaskan di atas. Nah Tutorial yang akan saya jelaskan yaitu mengatasi Blinking yang jenis Pertama. Langsung saja, untuk Mereset counter Epson C90 syarat mutlaknya kita harus memiliki software reseternya. Apabila anda belum memilikinya anda dapat mendownloadnya disini.

http://www.ziddu.com/download/2027665/c90.zip.html

Sudah didownload?? kemudian coba diekstrak file tadi, dan ada yg berbentuk text (.txt) yang isinya tanggal untuk mereset. Ada ggak ??
Nah kalo sudah lengkap tinggal ikuti petunjuk saya, sebagai berikut :
1. Driver printer epson c90 harus sudah terpasang (terinstall). Printer harus dalam keadaan ON dan kabel USB sudah disambungkan.


2. pada desktop winxp sebelah kanan bawah ada taskbar waktu, klik kanan>adjust date/time.


3. Rubah tanggal menjadi tanggal 15 Juli 2007 kemudian klik Ok.


Rubah tanggalnya menjadi seperti ini :




4. Masuk ke folder Reseter yang tadi sudah diekstrak (boleh diletakan di drive mana saja).
5. cari file adjprog.exe kemudian klik (ingat!! tanggal harus sudah dirubah ke tanggal 15 Juli 2007)
6. Nanti muncul seperti gambar berikut :



7. klik accept
8. Pilih Particular adjustment mode



9. Pilih wast ink pad counter



10. Pastikan USB sudah terpasang dan printer dalam posisi On.
11. Klik Check



12.Klik ok
13. Muncul konfirmasi bahwa pad counter sudah dibaca



14. klik ok
15. Akan terlihat hasilnya seperti pada gambar



16. pada gambar terlihat bahwa pad memiliki nilai 1538 point sedangkan maksimalnya yaitu 7800 point. Artinya counter belum mencapai 100% atau belum penuh. karena memang punya saya tidak ngeblink hehehe
17. Andaikan (kok jadi berandai2) nilainya sama dengan nilai max atau dalam persentase (di bawahnya) 100% berarti harus direset.
18. Anggap saja harus direset, untuk mereset klik Initialization
19. Nanti anda disuruh untuk mematikan printer, dan kemudian menghidupkannya lagi. ggak ada screen shotnya, soalnya punya saya ggak ngeblink (mudah2an jangan ya ....) entar baca aja sendiri konfirmasinya ya... kalo ggak ngerti inggris buka kamus aja hihii.
20. Kemudian disuruh untuk check lagi, nah liat apakah nilainya udah 0% ?? kalo sudah berarti printer kita sudah berhasil direset. Keluarin software resetnya en rubah kembali tanggal komputernya, jangan lupa ya Inga! Inga! hehehe gampang khan ???
Tutorial lengkapnya bisa juga didownload disini

http://www.ziddu.com/download/2026173/tutorialreseterepsonc90.txt.html

15 Januari 2009

Ngada Kapan Bisa Bagus.....????

Natal 2008 yang lalu saya menyempatkan diri pulang kampung stelah 12 tahun merantau ketanah orang... inilah Natal pertama saya setelah sekian lama meninggalkan Flores dan mengadu nasib ditanah orang.... Flores memang bukan 12 tahun yang lalu sekarang lebih bergeliat roda perekonomian semakin bergulir cepat...

memulai perjalanan saya... 21 Desember dengan Pesawat Merpati saya terbang menuju Ende setelah Transit di Denpasar. yang saya lihat setlah keluar dari bandara udara Ende adalah kerumunan sopir2 taksi yang berebutan mencari penumpang. kesannya semrawut dan tak terurus. keamanan tidak terjamin dengan pola pelayanan dan sambutan yang semacam ini... setelah terakhir saya mengunjungi Ende kelihatan sekali kalau Ende sudah banyak berbenah. sayang masih terkesan semrawut dan kurang terurus fasilitas umumnya.... dan saya melihat jelas di terimnal Ndao yang dulu ramai disinggahi orang kini sepi dan temboknya sudah berantakan. ini fasilitas umum. ataukah orang lebih mementingkan fasilitas pribadi. saya tidak tahu.

Perjalan berikut mennuju Mbay yang kata orang Surabaya 2 karena terobsesi akan pusat perniagaan dan kelak menjadi kota teramai yuang ada di flores. banyak berbenah dan roda perekonomian disini mulai menggeliat dengan pola hidup konsumerisme yang dalam begitu terlihat. dan saya setuju kalau Mbay lebih di kembangkan. Bupati yang baru harus memiliki iwa seni yang mendalam untuk mendesign Mbay menjadi kota mmodern.sayang masih sama dengan ende Jalan raya rusak berat. kita harus banyak bergoyang gergaji di bis atau orang jawa bilang bison yang panas. diterminal fasilitas WC umum ditutup mungkin karena tidak ada air. mau WC di rumah pemilik warung makan dekat terminal katanya fasilitas WC hanya dipakai oleh orang yang makan disitu... sementara saya masih kenyang.... hehehehehe

berikutnya menuju Riung... kota yang membesarkan saya... keadaannya tidak jauh berbeda dengan mbay.... jalan-jalan sempit... losmen atau tempat penginapan kotor. saya menyempatkan diri berkeliling dengan sepeda keberbagai tempat yang banyak dikunjungi turis domestik maupun mancanegara... hasilnya tidak ada yang memberikan daya tarik.. kecuali pondok SVD yang masih memberikan daya tarik dengan penampilannya. Riung yang menjadi tempat pariwisata yang sangat terkenal dengan Taman Laut 17 Pulaunya. sungguh sangat disayangkan kalau tidak diimbangi dengan infrastruktur yang memadai...

tanggal 23 saya tiba dikampung halamanku yang kucinta.... semakin ramai, ada perkembangan walaupun sedikit... tapi yang disayangkan selama saya bergaul dan berada di Desa selama 8 hari... adanya suatu pergeseran budaya orang Wangka dulu... Budaya kerja keras semakin tergeser dengan budaya hidup instan... sayuran banyak dibeli dari daerah sekitar. budaya memproduksi sendiri seolah mulai lekang termakan situasi. Padahal kalau dipikir-pikir tidak sebanding dengan tingkat pertumbuhan perekonomian. "yang penting senang, dan hidup itu hanya sekali.." pernyataan ini saya bandingkan dengan kehidupan dikota yang sangat menghargai kerja keras, adn budaya hemat yang tinggi.

Mampir di Bajawa tanggal 31 disini kesan tak terurus semakin terasa... saya tidak mengerti sebuah ibukota kabupaten dengan jalan-jalan yang berlubang dimana-mana, kotor dan amburadulnya kendaraan.. sedang Polisi hanya berdiri bagai patung...
pemerintah kabupaten pada keman semuanya... payah. Ibukota kabupaten Ngada loh...!!! hehehehehe.... Jorok...!!!! ngurus rumah sendiri ya....

budaya yang sudah mengalami pergeseran semoga bisa menjadi permenungan bagi saya sendiri yang pingin pulang kampung dan mengalami langsung aktivitas disana.