Mutiara Kata Hari Ini

Hari yang paling disia-siakan adalah hari saat kita tidak tertawaSebastian Roch Nicolas Chamfort.

08 Juli 2009

Online VS tatap Muka

Demam FB memang betul-betul merajalela... Saya yang dulu begitu tekun dengan blog sampai tergiur dan beralih ke FB. Yang tidak banyak membutuhkan waktu yang panjang dan materi untuk ditulis dalam sebuah status. Cukup menulis satu kata dan orang lain akan segera merespon dengan komentar entah sekedar atau numpang promosi diri. Tetapi kenyataannya FB menjadi sangat populer tidak hanya di kalangan muda tetapi juga bagi orang tua.

Apa hubungannya sama coretan saya kali ini? Saat ini teman yang ada di FB saya ada 441 orang. itu teman dunia maya saya yang tentu tidak semua sempat saya sapa atau bertemu muka dengan saya. Sementara teman di Phonebook saya ada sekitar 200 orang. mereka-mereka yang sering saya telepon atau menghubungi saya suatu ketika. Sementara sahabat yang ikut Folloe di blog saya ada sekitar 215 orang, mereka yang setia menunggu tulisan dari saya entah dibaca atau tidak nyatanya mereka sudah mengikuti saya. Sementara orang-orang yang saya kenal setiap hari, berjumpa dan menjadi sahabat saya saya perkirakan ada 150 yang aktif. yang masih sering bertegur sapa denga saya setiap hari dalam pergaulan saya. Ini lebih sedikit dari semuanya.

Lalu saya mulai bertanya, ada apa yang salah. Dan berdasarkan hasil penelusuran saya dan membaca disana-sini jawabannya; salah satu alasan mengapa perjumpaan di internet begitu populer adalah karena perjumpaan ini tidak dalam waktu yang sebenarnya ---kita tidak akan terganggu oleh seorang yang menatap kita, dan kita dapat menulis lagi jawaban-jawaban kita hingga jawaban itu terdengar sanagat menyenangkan dan menarik orang lain untuk semakin dekat dengan kita. Tidak demikian hanya dengan dunia nyata. Dengan adanya seseorang yang menatap kita, kita tidak akan menutup mata untuk berpikir, menekuk wajah kita mencari sebuah jawaban cerdas atau berpikir mencari sepotong kebijaksanaan yang sempurna.

Bagi banyak orang percakapan lewat telepon akan lebih mudah dilakukan daripada percakapan dengan tatap muka secara langsung. namun banyak orang yang memulai hubungan lewat internet akan berkata; "semuanya tampak indah sampai akhirnya kita bertemu langsung; saat itu aku tahu diantara kita tidak ada Chemistry.

Ya... dalam perjumpaan kita dengan orang lain perlu adanya chemistry, yang tidak dibutuhkan dalam perjumpaan lewat dunia maya. Saat kita bertatap muka, kita di bombardir dengan masukan-masukan indra, kita dapat melihat, mendengar mersakan dan membaui orang lain. Semuanya ini adalah elemen untuk Chemistry yang sebenarnya dan saat chemistry itu ada, kita akan dapat mengetahuinya begitu saja. Percakapan dalam perjumpaan secara nyata atau dalam istilah blogernya Kopdar akan membawa seseorangpada kisah yang terkenang panjang. Sementara percakapan tanpa chemistry tidak akan membawa kita pada kisah yang abadi. Semakin besar chemistrynya suatu percakapan dalam perjumpaan dengan orang lain, pergaulan dan persahabatan kita akan mudah mengalir.

24 Juni 2009

Petani Tua, Kuda dan Anak Laki-laki

Johanes Lim, dalam bukunya No Pain No Gain mengishkan tentang Seorang petani disuatu desa dengan seekor kuda dan seorang anak laki-lakinya. Pada suatu siang, kuda si Petani hilang ditengah hutan. Namun demikian ia berusaha tabah dan dan mencoba melupakan kejadian itu. Cemoohan dan sindiran dari tetangga-tetangganya mengiris-iris perasaannya. Mereka tidak mau berempati.

Syukurlah selang beberapa hari kemudian Kuda itu kembali dengan membawa seekor kuda liar. Si petani sangat kegirangan. Tetapi kuda liar itu tidak gampang dijinakan untuk menjadi kuda tunggangan, si petani menugaskan anaknya agar untk menjinakan kuda liar. Akan tetapi kuda liar itu masih sangat sulit untuk dijinakan, hingga anak laki-laki petani mengalami musibah. Dia terjatuh dan terinjak kuda hingga mengalami cedera parah dikakinya dan harus istirahat total agar tidak menjadi cacat seumur hidup.

Si Petani kembali sedih dan tetangganya seolah paduan suara kembali "bernyanyi" mencemooh petani malang. Namun Petani tetap optimis, "harii baik atau hari buruk bukan dia yang menenukan".

My Father


Hingga suatu hari, Kebetulan negara sedang dalam keadaan kacau, pemerintah membutuhkan banyak anak muda untuk mengikuti wajib militer.Semua orang tua yang anaknya direkrut tidak pernah tahu kapan anaknya akan kembali. sesampainya di rumah Petani para pejabat militer mendapatkan Anak si petani sedang terbaring dengan luka parah dikaki akibat jatu dari tunggangan kuda liar beberapa hari yang lalu. Si Anak petani pun luput dari perekrutan Wajib Militer.Hari baik atau hari buruk bukan kita yang tahu, kini para tetangga telah larut dalam kesedihan dan tangisan mendalam anak mereka apakah bisa kembali atau tidak.

seorang bijak pernah berkata; "dalam situasi yang serba tidak menentusatu hal yang tidak dapat berubah tetapi justru mampu mengubah dunia disekeliling kita. yaitu; Senyuman, perkataan dan ungkapan syukur.

Dalam blog ini saya telah menulis banyak juga tentang bersyukur. Ungkapan syukur menunjukan kepada kita kerendahan hati yang mulia untuk menerima apa yang patut kita terima.Bahkan rasa Syukur sendiri merupakan parameter spiritualitas seseorang dalam relasi dengan sang Pencipta. Kita mungkin pernah mendengar ungkapan berbeda dari dua orang anak manusia yang berlainan tipe dipagi hari saat dia bagun tidur. Orang yang ang pertama mengatakan, "terima kasih Tuhan untuk pagi yang indah" sementara yang lainya berkata " Aduh... Sudah pagi lagi..."

Beberapa artikel atau tulisan yang saya baca menunjukan seorang pekerja yang senantiasa bersyukur atas apa yang dia kerjakan dan ia terima lebih tahan terhadap penyakit stress dari pada mereka yang suka menggerutu. Ya barangkali kata-kata dalam buku Journey into healing karangan Deepak Chopra : "health is not just the absence of desease, but the inner joyfulness that happeb all the time" dapat menjadi rujukan bagaimana kita bersikap.

Apa yang diterima hari ini tidak menjadi alasan untuk tidak mengucapkan syukur, asal tidak mengatakan syukur dengan penekanan "Sssyukurrr!!!!" ini jelas beda artinya dengan ungkapan syukur secara tulus yang keluar dari hati murni. termasuk beryukur akan apa yang tidak dapat kita terima yang semestinya terima juga merupakan suatu sikap yang mulia. Petani diatas telah mengajarkan kita bagaimana bersikap. Dibalik ucapan syukur terkandung optimisme yang besar yang bisa merubah lingkungan, terutama dirinya. Optimisme yang menyadari masalah tetapi mengetahui pemecahannya, mengenal kesulitan tetapi dapat mengatasinya, melihat yang negatif tetapi menekankan yang positif, menghadapi yang terburuk namun mengharapkan yang terbaik, punya alasan untuk menggerutu namun tetap tersenyum.

Selamat beryukur!!!!!!!!!!!