Mutiara Kata Hari Ini
Hari yang paling disia-siakan adalah hari saat kita tidak tertawaSebastian Roch Nicolas Chamfort.
30 November 2012
Inikah Namanya Cinta?
Siang tadi tepat matahari di atas ubun-ubun. aku barusan saja keluar dari tempatku dan hendak mengikuti pertemuan di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Panas dan terik sudah menjadi bumbu penyedap hari-hariku sebenarnya. Dengan rasa ngantuk dan sedikit malas sebenarnya aku melaju dengan penuh semangat. Di boncenganku ada sahabat setiaku Yohanes Kusmanto.Siang ini kami berdua meluncur membelah teriknya mentari. walau kadang punggun helemku sering terbentur akibat temanku yang sudah tak bisa menahan rasa kantuk.
Tiba di perempatan jalan Pahlawan saya melihat ada seorang ayah dengan buah hatinya di gendongan. Saya terka saja kira-kira 2 tahun usianya. Sementara di atas terik begitu menyengat, sang ayah seolah mau meyejukan tubuh sang buah hati dengan guyonan dan sesekali menciumnya. Sangat mesra. Saya sempat melamun dengan pemandangan ini, teringat pada buah hatiku juga.
Warna merah sudah kembali menyala dan kami sama-sama meluncur lagi, aku sengaja berjalan tepat disampingnya. Saya hanya ingin pastikan bahwa sang buah hati tidak terlalu merasa gerah dengan udara panas kota kami siang ini. Sepertinya sang anak tidak cukup tahan dengan panas dan debu jalanan yang menyeruak tetapi apa mau di kata. Rasa cinta ini kadang bisa saja mengorbankan diri sendiri bisa saja orang lain.
Pandangan ini yang saya tangkap siang ini. tetapi saya tentu tidak mau berburuk sangka dulu, Apa yang kita lakukan pasti memliki pertimbangan-pertimbangan yang matang. Walau tidak semuanya positif untuk orang lain. Yang pertama sang ayah barangkali ingin menjemput sang bunda yang baru pulang kerja. sedangkan dirumah tidak ada yang momong. Yang kedua bisa saja anaknya sedang sakit dan sang ayah tidak mau menunggu lama, segera membawa kedokter. Semoga saja tidak. yang ketiga Sang ayah ingin membahagiakan anaknya dengan mengajaknya menikmati siang ini... Ini juga cinta loh....
Selesai lamunanku dan tibalah kami dipelataran parkir Dinas Pendidikan Jagir. kembali ke alam nyata, menikmati tugas. hehhehehehhee
22 November 2012
Tutup Mulut, Buka Telinga
“Jika teman terbaik kita adalah teman yang merasa paling puas dengan diri kita, sebenarnya dia adalah teman yang paling membosankan.” Giacomo Leopardi
Kita semua mempunyai tingkat pengetahuan, kepandaian dan keahlian yang berbeda, hanya satu hal yang memliki kesamaan dari setiap orang dan hal itu adalah; Tidak seorang pun merasa senang berada didekat seseorang yang terus menerus bercerita kepada setiap orang mengenai hal yang diketahuinya atau sesuatu yang dapat dilakukannya. (Setuju atau tidak, kamu harus setuju.... OK!? hahahhahaha)
Saya sendiri pernah mengalami dan mengamati hal-hal semacam ini. Ditempat kerja, atau dalam pergaulan social lainnya. Sadar atau tidak diri kita atau teman kita pernah melakukan. Secara sadar kita menceritakan semua yang pernah kita alami atau lakukan sedang yang lain hanya menjadi pendengar dan terus menerus mendengar ocehan kita. Tahu gak reaksi mereka? Kalo sudah sering melengos, main HP, ikut tertawa walaupun lelucongaring hingga menerawang atau mulai garuk-garuk kepala yang tidak gatal. Ayo sadarlah bahwa saat itu harusnya kita menutup mulut dan mulai buka telinga untuk orang lain.
Maka dari itu coba periksalah kesadaran diri kita sendiri saat kita berada bersama seorang teman atau dalam kelompok, perhatikan perkataan yang keluar dari mulut kita. Apakah kita cenderung mengangungkan diri dengan melimpahkan semua hikmat dan pengetahuan kepada orang-orang disekitar kita?
Lebih baik menjadi seorang pendengar yang baik dan menjadi orang yang haus akan pengetahuan dengan bertanya, daripada memaksa diri untuk membagikan pengetahuan kita. Orang-orang akan menghargai kita dan pada saatnya nanti, mereka akan menanyakan pendapat atau keahlian kita. SUPER bukan!!??
Label:
Belajar,
Persahabatan,
Sharing
21 November 2012
Datang dan Berikan Dukungan!
"Tunjukan kepedulian anda dengan kehadiran anda"
“Pak... Tidak ada alasan untuk tidak datang dan mendukung kami, Mainnya hari Sabtu di Grha Futsal, dekat pak.” Begitulah Dion kapten Futsal SMA Stella Maris membuka percakapan kami. Ini tidak lagi sebagai dialog lebih pemaksaan kayaknya, saya pun menyanggupi dan ini mungkin litani kesanggupan yang pernah saya konfirmasikan ke Dion dan tidak pernah saya lakukan. Kalau selama ini alasan saya adalah jauhnya tempat pertandingan. Kali ini alasan ini harus dikubur, Lokasi Grha Futsal hanya se lemparan batu dari rumah, tepatnya di Giant Rajawali.
“Kami janji akan bermain lebih baik, mental kami sudah lebih siap,” Dion promo kayaknya neh. “Ok lah, saya datang.” Timpalku. Semoga kali ini tidak meleset pikirku dalam hati, hehehehe... Sepak Bola juga Futsal memang olah raga kegemaranku, selain Basket, Volly, Tenis Meja dan juga Badminton, walaupun setengah-setengah alias tidak ada yang serius, dan pasti tidak kompeten. Yakinlah kalau sesuatu yang kita lakukan setengah-setengah pasti hasilnya tidak memuaskan. Setuju? Harus setuju.
Kembali ke datang dan dukung kami. Sekilas kata-kata ini sudah mengisyaratkan harapan akan suatu sokongan moral. Saya lalu berpikir, bagaimana jika ajakan ini saya abaikan apalagi saya tolak secara halus atau kasar. Kecewa! Pasti. Apalagi mereka itu ternyata sahabat-sahabat anda. Maka saran saya, jika teman kita mengikuti suatu acara, kegiatan atau turnamen jangan abaikan kesempatan untuk memperlihatkan dukungan.
Tindakan ini tentu menunjukan, kita peduli dengan sahabat-sahabat kita, kita mendukung kegiatan mereka, serta menunjukan kita mau berbagi dalam kehidupan mereka. Ikutlah merasakan perasaan bangga atas keberhasilan mereka dan terus mendukung di saat mereka mengalami kekalahan. Dan saat itu persahabatan anda akan terus bertumbuh.
Langganan:
Postingan (Atom)