Syukur kau masih ada
aku pikir kau mati terjegal ganasnya kota ini.
tersaput derasnya zaman
terbawah arus umum
kau ingat kan
oleh si botak tua bau tanah
saat kita dikatakan anjing
saat kita dimaki tak berguna
saat hewan disamakan dengan derajat kita
malah lebih ditinggikan
aku sebenarnya sudah tak mau ingat apa-apa lagi
saat kusiapkan gunting pencukur tuk
rapikan rambutnya yang jarang-jarang
ingin rasanya kutikam lehernya biar mampus sekalian
tapi nuraniku katakan jangan
tak perlu dibuat seperti itupun kau sudah membunuh
membunuh hatinya dengan ramah seolah lupa kata makiannya
membunuh jiwanya dengan kerelaan tuk memaafkan.
kau sudah cukup membunuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda disini.
Komentar yang tidak sesuai dengan isi topik pembicaraan dan yang berbau sara serta menyerang pihak lain akan dihapus. Saya akan mengunjungi anda kembali.... Terima kasih.