Hari ini pingin posting mengenai memaafkan. kenapa memaafkan? Hidup ditengah lingkungan yang beraneka ragam sifat orang menuntut kita untuk pandai-pandai membawa diri, mengontrol emosi dan yang terpenting memahami karakter orang lain yang ada disekitar kita.
Saya punya pengalaman pribadi bagaimana disakiti teman sendiri, bagaimana difitnah sahabat sendiri. dan resoki yang harus saya tanggung pun sangat besar. Kelas 2 SMA mungkin adalah masa yang sangat "high" saya katakan demikian karena masa-masa itu kita sudah terlepas dari masa adaptasi dikelas I dan belum meerasakan masa penuh ketegangan di kelas 3. Saya di laporkan menjadi biang keributan oleh beberapa siswi yang kebetulan dekat dengan Guru Biologiku. dan saya tidak diijinkan mengikuti pelajaran biologi sejak saat itu. "gila apa? maslahnya apa?" tanyaku pada sang guru yang memandangku dengan sinis. "kamu sudah keterlaluan dan tidak menghargai saya sebagai gurumu dan tidak mengikuti pelajaran yang saya beri adalah hukuman yang setimpal." permohonan dalam bentuk apapun tidak pernah dikabulkan. yang ada hanyalah saya diminta untuk refleksi hingga bisa membawa perubahan sikap.
Disatu kesempatan lagi guru Piket dan seorang guru Sejarah benci mati kepada saya yang sok disiplin. maksudnya datang ya pas kurang beberapa detik sebelum jam masuk selesai. Disatu pihak saya memang menyadari saya ketrelaluan telah merusak tatanan dalam ruang kelas dengan menjadi biang dari kegaduhan yang dilakukan banyak orang dan bukan saya sendiri. Dilain pihak saya tidak diberi ampun atas "dosa" yang saya lakukan. Apakah ini setimpal? Ini yang akhirnya terus membuncah dalam benak saya. Apakah orang yang bersalah patut tetap distempel salah. Jadi ingat lagu Ebiet G Ade.
Hingga suatu malam saya memberanikan diri menemuinya dirumah guru biologiku untuk terakhir kalinya saya memohon maaf. saya tidak mengancam akan memperkarakan dia karena apapun secara Hak Asasi Manusia saya benar. lagipula yang melakuakan kegaduhan bukan hanya saya sendiri, banyak orang. malam itu saya diberi sekantong maaf. yang entah akan saya berikan kepada siapa kelak.
Hari Minggu kemaren saya membaca Parodi di Kompas tulisannya Samuel Mulia mengenai Chaves dan Obama yang bersalaman. ada yang mengatakan Obama rendah hati ada yang mengatakan Chaves jauh lebih mulia sikapnya. memaafkan musuh negara masing-masing. Kita tahu sejak dulu Chaves sangat membenci Amerika. Tapi kenapa justru Chaves yang meminta maaf? saya tidak menulis tentang itu, tetatpi bagaimana mereka bisa saling memaafkan dengan sepenuh hati dan bukan lip service belaka itu yang terpenting. Chaves melakukan aksi yang menurut saya sangat mulia dengan datang kepada Obama dan bersalaman, sementara Obama dalam pidatonya memuji sikap Chaves. Itu hanya isi hati mereka yang tahu.
Saya sendiri sebenarnya sulit melakukan hal ini. Tetapi saya ambil itu sebagai inspirasi untuk kita bisa bersikap damai dengan yang lain. toh pemimpin negara kita juga sering melakukan hal yang sama. masih ingat Megawati tidak pernah mau datang jika diundang untuk bertemu atau hair dalam acara kenegaraan yang dihadiri SBY. Ada apa. Rivalitas kadang bisa membutakan nurani kita untuk berpikir jernih memajukan masyarakat umum.
Dan diakhir tulisan ini saya berikan angket. silahkan diisi lewat Box komentar dibawah. tulis jawaban 1. apa, 2. Apa, 3 Apa dan 4, apa dan mengapa. Kita sama-sama mengisinya nanti mulai dengan saya.
1. Anda kalau jadi presiden sebuah negara yang dibenci dan disebut musuh oleh Amerika, apa yang anda lakukan?
a. Saya akan memaafkan dan melupakan kalau negara AS itu pernah ada.
b. iya.. saya akan memaafkan dan melupakan kalau lagi tidur saja... hehehehe
c. ya.. saya akan memaafkan dan melupakan. itu kan urusan AS saya mah kalau dimusihin hayu... jadi teman juga hayu... take eazylah... man.!
d. ya...Engak...ya...enggak... Tunggu suara tokek aja deh...
2. Anda mengganggap seorang menjadi musuh biasanya karena apa?
a. Senang aja...cari musuh. biar hidup lebih hidup...
b. Iri
c. Sakit hati
d. ikut-ikutan teman se-geng. takut dimusuhi
e. Sepatutnya dimusuhilah yao...
f. gak mau menuruti kemauan saya... ngek!
3. Saat ini saya menyuruh anda untuk memaafkan orang yang menyakitimu bertahun-tehun. bersediakah anda?
a. eng.... gimana ya.. eh..ah...eh...(sambil garuk-garuk kepala yang gak gatal atau paling ketombean emang...)
b. eeee oik...eya... hoaks...(iiiihhhhh.....ngeri amat seh lu...!!)
c. Ogah!!!! (dengan suara lantang) enak aja nyuruh-nyuruh orang....
d. Eh... gimana ya... bingung aku, pusing aku... (hari gini...!!!) pertanyaanya jangan susah-susah dunk...
e. hidupkan harus memaafkan... iya harus lah... (so sweet.....)
4. Mana yang paling sulit dari beberapa aktifitas dibawah ini yang paling sulit anda lakukan? mengapa. jawab abjad apa dan mengapa... ditulis dikertas dulu entar dimasukan kesini.
a. memaafkan kesalahan orang siapapun itu.
b. mengaku saya salah.
c. mengatakan kau suka kamu ke pasangan... (bercanda atau serius terserah elu deh...)
d. merendahkan diri..
e. beridri dipinggir jalan sambil menunggu taksi atau sopir, padahal anda orang kaya atau kondang banget.
f. menjadi diri sendiri
g. membungkam mulut sendiri agar tidak memaki, mencela dan menjerit didepan umum
h. mengurangi sifat egois
i. mengontrol emosi
j. bukan salah satu jawaban diatas.
(angket dari Samuel Mulia kolumnis di Parodi Kompas. diedit lagi oleh Marianus)
Pertanyaan 1.
BalasHapusjawabnya a.
Pertanyaan 2.
jawabnya c.
Pertanyaan 3.
jawabnya e.
Pertanyaan 4.
Jawabnya g. Karena saya sulit mengendalikan diri... makanya saya terus belajar mengendalikan diri agar tidak bertindak spontan... tetapi selalu dipikir dulu...
Persahabatan Nyata dengan persahabatan Diplomatik apalagi di kancah Politik Jelas jauh beda. Lebih dan sangat "pure" murni di persahabatan nyata, ketika minta maaf ya hayo saling memaafkan. Tapi kalau dalam politik bisa saja saling bersua, berjabat tangan dan saling memuji lewat pidato tapi dibelakang sejuta strategi diatur untuk kepentingan masing2.
BalasHapusGood Posting.
A
BalasHapusE
C
D
ha..ha.....
c
BalasHapusc
e
b. (Ada perasaan ga mampu, dan kadang malu keliatan bodonya, hehehe...)
ehhmmm sambil pegang2 jidat sok mikir berat.. hhehe..
BalasHapus1) a
2) c
3) e
4) h == > dulunya waktu sekolah seh gak gitu, tp skr udah kebiasaan kali krn kebiasaan mempertahankan pendapat klo presentasi... hihi..tp udah mulai belajar bisa... :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1c, 2e, 3e, 4b. Kalo lg egois susah adem ni...
BalasHapusC
BalasHapusC
E
I
duuuh kalo bisa dihilangin donk word verification-nya :D, soalnya jadi lama kalo mo komen :P
1.C
BalasHapus2.E
3.A
4.B
karna sulit banget hehehehe
1 a, 2c, 3e, 4b
BalasHapusheheheh....nggak tau knp kok gitu >_<
1. c
BalasHapus2. c
3. a
4. i, kayaknya susah banget ya..karena aku orangnya agak ekspresif juga, tapi kalo marah, masih bisa ditahan,,yang ga bisa ditahan kalo ketawa ngakak. hehehe..bahagia itu kan emosi juga
1. C
BalasHapus2. C
3. A
4. I = karena gw orangnya ekspresif banget! kesel atau marah dan pengen teriak atau memukul tembok, langsung teriak dan cari tembok terdekat.. suka ma orang, langsung bilang klo gw suka.. klo kesel sama orang, ga segan-segan buat cemberut di depan orangnya langsung.. that's me!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1) c
BalasHapus2) c
3) e
4) i = karena sy telah memilih jawaban no. 3 adalah e. jd sy milih i untuk no. 4
wah mas bagi doong biar blog ku banya yang ngomentarin
BalasHapus@ For All: Ayo... Masih diberi kesempatan... Nanti terakhir kita lihat bersama... Come on friend...
BalasHapus