Pernahkan kita berpikir orang laintidak memiliki peran dalam suatu hubungan kerjasama atau organisasi? atau dalam pergaulan kita ditempat kerja sehingga seolah kita meremehkan orang lain dan menganggap orang lain tidak lebih baik dari kita. atau tidak memiliki sumbangsih sebesar yang kita berikan?
Ini sangat wajar terjadi dan saya sendiri pernah mengalaminya langsung. entah dalam pergaulan, dikantor, maupun dalam organisasi yang saya geluti. Hingga saya harus terus melihat diri, apakah diri saya berguna bagi orang lain disekitar saya? samapi pada kesimpulan saya belum tentu berguna bagi orang lain kalau saya tidak pernah melihat sisi positif peran yang diberikan oleh orang lain.
Kemarin saya ke TB. Toga Mas. disanalah saya sering menghabiskan waktu luang saya untuk membaca atau mencari sesuatu yang mungkin berguna untuk saya. Syukurlah kalau hasil bacaan saya membawa dampak bagi orang lain lewat sikap saya. kebiasaan saya membaca buku-buku yang sudah tidak bersegel. dari pada membeli mendinmg pake cara gini kan bagus. lagi pula tidak dilarang koq....
Saya menemukan cerita menarik, maaf saya lupa judul bukunya... ceritanya begini. Ada dua buah timba yang digunakan oleh seorang pengangkut air untuk mengangkut air dari sebuah sumur. Timba yang satunya utuh sedangkan yang lainnya bocor. Setiap kali sang timba yang utuh sampai dirumah dia selalu bersyukur karena dapat membantu tuannya memenuhi kendi-kendi yang kosong. sedang kan timba yang satunya merasa dirinya tidak berarti. Airnya selalu habis saat dia sampai dirumah. Hingga suatu saat terbersit dalam pikirannya untuk bertanya langsung kepada tukang pengangkut air. "boss..!! apakah anda selama ini buta? Apakah anda tidak melihat kalau air yang saya bawa selalu habis dijalan. Apakah anda tidak merasa kalau saya selalu lebih ringan dari yang satunya?" Tukang pengangkut air ini pun menjawab. "saya tahu kawan. saya lihat kawan, dan saya merasakan kawan." tapi apakah kau pernah lihat perbedaan yang terjadi sepanjang perjalanan yang kita lalui? Dulu jalan yang kita lalui gersang dan kering. Apa yang kau lihat sekarang? tumbuhan dengan aneka kembang warna-warni. itu karena dirimu timba bocor. bukan dari siapa-siapa. Kita mendapat peran dan hasil yang setimpal dengan kerja kita. Ember yang utuh memenuhi kendi-kendi sang tuan. sedangkan dirimu menyirami sepanjang jalan hidup kita hingga tumbuh kembang indah bermekaran."
Sejak saat itu kedua tima itu tidak lagi saling mencela dan merasa diri saling memenuhi.
horeeeeeeee, pertamaxxxxxxxx... hehehe...
BalasHapuswah nice artikel sob....
BalasHapuskeep posting yaaa...(ngarep mode on) hehehe...
wah seep postingannya bro
BalasHapusKita semua memang diciptakan Tuhan untuk sebuah maksud. Tidak mungkin Tuhan menciptakan manusia sia-sia. Yg perlu kita lakukan adalah menemukan apa yg Tuhan kehendaki dr kita, and do our best for Him and for all human being.
BalasHapusTidak ada penciptaan yg sia-sia. Semua pasti bermakna... Nice post
BalasHapuspostingannya mantap bro....
BalasHapuscerita ygbagus. pernah denger nih kisah spt ini.
BalasHapusWah, aku suka sekali baca postingan ini. Inspiratif banget.... Memang hakekatnya makhluk hidup di muka bumi ini saling melengkapi.
BalasHapusSeandainya setiap manusia menyadari akan hal ini, niscaya hidup akan menjadi lebih indah dan damai.
Tulisannya bagus banget bang
BalasHapusinspiratif...
salam kenal ya
bercerita bikin aku tidur
BalasHapus@Pascal : hehehehe
BalasHapus@Li : Thanks...
@Roja : Thanks... Roja... asli mana neh?
@Fanda: Trims mbak Fanda... memang begitulah kita diciptakan agar saling melengkapi.
@Ajeng: Bener ajeng...
@Bagus Pras: trims bung...
@Mbak Fani: Iya emang. saya juga pernah baca makanya saya post disini hehehehe
@Mbak Reni: Gak ada ribut dan saling mencemooh atau mengecilkan arti peran orang lain.
@tik Bali: Trims. salam kenal juga
@Muryanto: jangan terlena saja... hehehehe